Sijunjung, - Unggan Seribu Bukit Pesona Songket Dari Nagari Lansek Manih Untuk Warna-Warni Indonesia, Nagari Unggan merupakan sebuah nagari yang terletak di kawasan perbukitan Bukit Sumatera, tepatnya di Kabupaten Sijunjuang, Sumatera Barat. Unggan sangat kaya akan budaya luhurnya yang termahsyur lewat musik tradisional yakni talempong unggan. Selain itu, Kabupaten Sijunjuang terkenal dengan lansek manih. Lansek manih (Lansium domesticum) merupakan buah tangan yang tidak dapat dilewatkan jika berkunjung ke nagari ini.
Selain kesenian talempong unggan, ada suatu mutiara lain yang terpendam dari nagari Unggan. Adalah tenunan yang kemudian hari diberi nama Lansek Manih. Adalah Uni Ira begitu ia disapa. Inovasi daerah tersebut ia lakukan sejak tahun 2007. Semulanya, pada tahun 1993 ikut dengan suami ke kampung halaman suaminya di Nagari Halaban, Kabupaten Lima Puluh Koto.
Untuk membuat terobosan baru, Uni Ira belajar menenun Songket Halaban. Setelah matang dengan pengalaman beberapa tahun sebagai pengrajin songket, Uni Ira memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk menciptakan sebuah songket tenunan khas dari Nagari Lansek Manih.pada tahun 2006 Uni Ira mencari jalan dalam membuat inovasi tenun songket, idenya adalah agar harga tenun tersebut dapat bersaing di pasaran dan dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Menurut tuturan Uni Ira, cemohoh dan cibiran tiada henti datang dari tetangganya kala itu.
Namun dengan sikap pantang menyerah dan ingin memberikan kontribusi atas pembangunan sumber daya manusia serta peningkatan taraf hidup yang lebih baik, Uni Ira tidak pantang surut. Pada tahun 2009 Uni Ira mendapatkan pelatihan dari Dinas Koperasi dan Perindustrian (Koperindag) Kabupaten Sijunjuang.
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya Songket Unggan sendiri sebenarnya masih tergolong jenis songket yang baru ada, lahir dari inovasi tangan dingin Uni Ira yang senantiasa bersemangat serta gigih dalam membangun usaha tersebut. Menurut Uni Ira, Songket Unggan ini lahir dari mengkreasikan dan mengembangkan songket dari Nagari Halaban serta dari Nagari Silungkang. ”Berkat usulan dari Ibu Bupati Sijunjung yang waktu itu, masih sebagai Ibu wakil Bupati Sijunjung menyarankan kami untuk membuat inovasi baru. Bu En menyarankan kami untuk membuat Songket Unggan yang bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari dengan motif lansek manih” tambah Uni Ira.
Kabar baiknya adalah karena kegigihan Uni Ira dalam mengembangkan inovasi daerah tersebut, tercatat sudah banyak prestasi serta undangan untuk menghadiri kegiatan pameran busana yang dihadiri oleh Uni Ira. Salah satunya pada tahun 2014 Uni Ira lolos 15 besar dalam program pembinaan dari Bank Indonesia, serta sederet prestasi lain yang sudah didapatkan.Menurut Uni Ira, saat ini beliau sudah melahirkan setidaknya 25 motif tenunan. Saat ini motif tenunan tersebut sudah dalam proses dipatenkan, “sudah dalam tahap proses paten melalui program “HiLink” 2016 Kementerian Pendidikan Tinggi” ujar Uni Ira. Serta telah membina 6 kelompok usaha kerajinan tenun.
Tidak jauah dari Nagari Unggan ada sebuah nagari lain bernama Nagari Sumpur Kudus yang masih memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rajo Ibadat (Raja Ibadat-red). RAJA Ibadat adalah salah satu dari Rajo Tigo Selo, institusi tertinggi kerajaan Pagaruyung yang dalam tambo adat disebut Limbago Rajo yang bertugas dalam memutuskan perkara-perkara agama. Dari nilai sejarah serta kebudayaan tersebut Uni Ira membuat motif bercorak aksara arab latin.Unggan Seribu Bukit telah menjadi bagian dari warisan budaya dan tentunya telah menambah kazanah keindahan corak ragam kebudayaan Nusantara. Harapan bersama tentunya selain menambah corak ragam kebudayaan dengan kegigihan Uni Ira juga dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, khususnya di Nagari Unggan, Kabupaten Sijunjung.
sumber: Portalbuana.com
(ras)
0 komentar:
Posting Komentar