Senin, 26 September 2016

Warga Padang Laweh Protes Dampak Pengeboran Minyak




lansekmanihnews.com - Sijunjung, Sekitar 100 orang masyarakat nagari Padang Laweh Selatan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Kabupaten Sijunjung terkait penolakan aktivitas pengeboran minyak oleh PT Riski Bukit Barisan yang hampir merugikan masyarakat nagari itu, khususnya di Jorong Taratak Baru.
 

Aksi penyampaian tututan yang tergabung dalam aliansi masyarakat Padang Laweh, berlangsung di halaman Kantor Bupati Kabupaten Sijunjung, Kamis, pengunjukrasa diterima langsung bupati dan wakil bupati serta unsur pejabat lainnya. Pengunjukrasa menyuarakan tentang keluhan masyarakat nagari Padang Laweh terhadap perusahan minyak PT Rizki Bukit Barisan Energi yang mengakibatkan dampak negatif antaranya tatanan sosial dalam adat istiadat mereka.
 

Selain itu, berdampak merusak tatanan perekonomian dengan tertimbunya sawah dan rusaknya jalan produktif di Nagari Padang Laweh, yang merupakan akses transportasi masyarakat.
Kemduian juga faktor dari segi kenyaman dan keamanan masyarakat yang sangat merisaukan akibat pemboran minyak yang dikelola oleh PT Rizki Bukit Barisan Energi, memicu timbul getaran dan polusi."Kami menuntut pihak pemerintah terutama kepada Bupati Yuswir Arifin untuk menyelsaikan kepada perusahan yang telah mengabaikan hak kami dan telah mengusik tatanan sosial dan keamanan yang lebih parahnya kami tidak tidur karena suara pemboran hampir 24 jam hingga mengakibatkan retakan rumah penduduk" kata ninik mamak Incu Incek Omeh.
 

Setelah mengutarakan orasinya didepan Bupati Yuswir Arifin didampingi Wakil Bupati Arrival Boy beserta jajarannya. 10 orang perwakilan dari aliansi masyarakat nagari Padang Laweh digiring untuk bermusyawarah dalam kantor Bupati. Bupati Yuswir Arifin menengadahi bahwa pengrusakan dan pengabaian oleh perusahan PT Riski Bukit Barisan Energi terhadap masyarakat Nagari Padabg Laweh. "Saya baru tau tentang permasalahan yang terjadi pengabaian dan mengakibatkan ketidaknyaman akibat pemboran dan eksplorasi miyak tersebut, saya tidak menilai ini adalah aksi demo tapi ninik mamak dan masyarakat telah mengaspirasikan dari isi hati" ucap Yuswir.
Sementara itu, salah seorang pemuda Yal Yudian dari perwakilan nasyarakat nagari tersebut, angkat bicara, pihaknya mintak kepada bupati hendaknya penanganan secepat mungkin dari pihak pemerintah atau dinas terkait, agar bisa menyelsaikan akar persoalan, terutama kepada investor yang ada di Kabupaten Sijunjung.
 

Sebelumnya investor harus mengetahui atau mengkaji dulu dampak baik analisis dampak lingkungan, maupun mengkaji dengan meninjau apakah pekerjaan mereka berakibat negatif terhadap rakyat disekitar lahan pemboran" ujar Yal selaku Paga Nagari.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Arrival Boy menambahkan jawaban terkait memberikan tindakan langsung supaya ditemui titik terang terhadap persoalan di Nagari Padang Laweh."Saya atas nama pemerintah daerah akan meninjau ke lokasi hari ini bersama perwakilan masyarakat Nagari Padang Laweh untuk melihat sejauh mana dampak negatifnya dan juga memanggil pihak perusahan untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka," ujarnya.
 

Setelah adanya diskusi antara pemerintah Kabupaten Sijunjung dengan perwakilan Aliansi Masyarakat Nagari Padang Laweh Kecamatan Koto VII, serta telah mendapatkan hasil dan jawaban dari pemerintah terutama Bupati Yuswir Arifin.
Maka masyarakat Nagari Padang Laweh mengakhiri pula agenda mereka dan melanjutkan peninjauan bersama wakil bupati ke tempat kejadian perkara yakni sawah yang tertimbun dan rumah yang retak akibat getaran pemboran.









(ras)

0 komentar:

Posting Komentar